Selasa, 22 November 2011

Mirip Tato Padahal Sensor Elektronik

Perekayasa Amerika Serikat mengembangkan platform perangkat ultra-tipis yang fleksibel dan nyaman sehingga dapat ditempelkan di kulit bagaikan tato sementara. Perangkat tersebut bisa berfungsi sebagai sensor, membantu diagnosis medis, komunikasi, dan interface manusia-mesin.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/12/1558014620X310.jpg

Perangkat itu memiliki rangkaian elektronik yang tersusun atas sensor, transistor, kapasitor, antena wireless, LED, dan panel surya. Rangkaian tersusun di atas lembaran berbahan serupa karet yang mampu mengembang dan mengerut, menyesuaikan dengan kulit.

Lembaran dengan rangkaian elektronik tersebut dipasang pada plastik yang larut air. Untuk memasang, cukup berikan air dalam jumlah sedikit dan tempelkan perangkat di kulit. Seketika, perangkat akan menempel dan fleksibilitasnya bisa diuji.

"Menurut kami, perangkat ini adalah sebuah konsep maju tentang elektronik yang bisa dipakai untuk mencapai sesuatu yang tak pernah terpikir oleh pengguna," kata Todd Coleman, professor teknik komputer dan elektronik dari University of California di San Diego yang terlibat penelitian ini.

Ia mengatakan, teknologi ini adalah terobosan baru dalam elektronika. "Teknologi ini bisa menghubungkanmu ke dunia fisik dan dunia maya dengan cara yang sangat natural dan terasa nyaman," lanjut Coleman seperti dikutip situs Physorg.

Manfaat yang sudah bisa dibayangkan dari perangkat ini adalah pada bidang medis, seperti analisis EEG dan EMG untuk mengetahui aktivitas otot dan saraf. Untuk melakukannya, tak perlu lagi penggunaan gel konduktif, plester, dan pin yang ditanam sehingga lebih nyaman.

"Kalau kita ingin mengerti fungsi otak dalam kondisi yang natural, maka ini sangat tidak sesuai dengan prosedur EEG. Cara terbaik melakukannya adalah merekam sinyal saraf secara natural, dengan perangkat yang tak 'terlihat' oleh pemakai," kata Coleman.

Perangkat ini juga bisa dipakai selama aktivitas normal untuk memantau kesehatan dan kebugaran. Saat tidur, perangkat bisa dipakai memantau status kognitif dan perilaku. Sementara itu, bagi penderita gangguan saraf dan otot, alat ini bisa dipakai berkomunikasi dengan komputer.

Di antara beragam manfaat, salah satu yang sudah dibuktikan adalah kemampuan perangkat membedakan gerakan otot tenggorokan ketika manusia melakukan percakapan sederhana. Ilmuwan juga sudah membuktikan bahwa alat ini bisa dipakai untuk mengontrol video game.

John A Rogers dari University of Illinois, pimpinan proyek penelitian ini, dan grupnya, memang terkenal dengan pembuatan perangkat fleksibel. Namun, untuk menciptakan perangkat yang nyaman di kulit membutuhkan paradigma produksi yang berbeda.

"Perangkat yang bisa meregang buatan kami sebelumnya tak sesuai dengan mekanofisiologi kulit. Kulit sangat lembut tetapi permukaannya bisa kasar, dengan tekstur mikroskopik tertentu. Ini membutuhkan pendekatan dan prinsip desain yang berbeda," kata Rogers.

Dalam produksi perangkat ini, Rogers bekerja sama dengan Yonggang Huang dari Northwestern University untuk mengatasi kesulitannya. Mereka menciptakan geometri perangkat yang disebut filamentary serpentine, yang dengannya rangkaian komponen bisa dibuat sekecil mungkin.

Huang mengungkapkan, "Di sini, penggabungan elektronika dan biologi adalah kuncinya. Semua pembuatan perangkat elektronik sulit dan kaku, sementara biologi lembut dan elastis. Ini dua dunia yang berbeda. Inilah cara untuk mengintegrasikan keduanya."

Untuk membuat perangkat ini secara massal, peneliti memakai adaptasi sederhana dari teknik yang digunakan dalam industri semikonduktor. Saat ini, mc10 (Roger ikut mendirikan industri itu) sudah siap memproduksi dan mengomersialkan produk tersebut.

Ke depan, peneliti masih akan mengembangkan produk ini dan menambahkan kapabilitas Wi-Fi. Hail penelitian Roger, Coleman, dan Huang dipublikasikan dalam jurnal Science yang terbit pada hari ini. 

Sumber :
kompas.com

Sejarah Kota Tegal


Kumpulan Foto Tegal Jaman Dahulu (bagian pertama)



InfoTegal berhasil mendapatkan foto-foto daerah Tegal pada jaman dahulu. Foto tersebut diambil dari beberapa sumber. Semoga foto-foto tersebut bisa mengingatkan kembali pada Tegal masa lalu. Berikut foto-fotonya:
Kantor Pos Besar Kota Tegal


Pasar Pagi



Water Ledeng (1952)


Stasiun Tegal


1909


1988


Benteng Tegal


Pelabuhan Tegal
Bersambung pada postingan berikutnya…
NB:
Sumber:

SURVIVAL


Namanya mirip situs yg harus dilewati saat kita menuju Mahameru (nama puncak G.Semeru)
Tapi hanya nama dan kuntur tanah yg mirip, sama sama mempunyai padang savana 
(oro oro ombo ) dan kemiringan tanah yg menghabiskan stamina disaat kita melakukan climbing.
Perbedaan yg jomplang adalah suhu udara.
Di Semeru cukup sejuk - dingin Tanjakan Cinta yg di Bontang sini, khas zona khatulistiwa.....puaaanaaasss poll.
ImageImage
Dinamakan Tanjakan Cinta, disamping lokasi dan ordinatnya berada diatas sebuah danau yg namanya Danau Cinta (diujung desa kan'an ) - yang akan ikutan gowes melewati situs ini hanyalah " pecinta MTB seja[i]ti " mengingat tindak saja tanjakannya yg ehhmm...menguras stamina namun jalur downhillnya juga cukup menggugah adrenalain kita.
Bagi biker abal abal maaf...pastinya anda tidak datang bukan...

Sebagai pelaris Gowes pertama ke jalur ini 3 oct 2009 sudah harus memakan tumbal : BSQ muntah-2 dan berkunang kunang, Hendra akhirnya juga harus kejang kedua paha sampai sesak nafas...wuiihh seru.

Mungkin bagi anda yang tidak ikutan Biking Adventure pagi ini tidak akan percaya bahwa Landscape Bontang High Land yg indah bak bukit Teletubies di Tengger ini, hanya ditempuh setengah jam gowes Fun Bike dari Sekretariat PET Biking Adventure....luar biasa.
Bontang memang kaya dengan jalur single track tanpa harus mengeluarkan cost transport dan akomodasi, seperti halnya teman teman MTBer di kota kota besar.
ImageImage
Jalur On road sebagai pembuka, diawali dengan Fun Bike memasuki desa Kana'an dan berakhir tanjakan yg halus di ujung desa itu, walaupun masih dlm jalur on road pagi itu pukul 08.00 matahari di kota Bontang sepertinya semakin mendekat ke bumi saja....perkiraan sudah mencapai 32 deg.C.
Belum memasuki jalur XC, jersey kita sudah basah keringat abis.
Selanjutnya kita sudah masuk XC dengan batu batu cadas yg berserakan serta kemiringan countur tanah yg mulai drastis, mengharuskan kita harus trampil memainkan shifter agar ratio gear sesuai dengan kemampuan phisik kita.

Alhasil di pintu gerbang Tanjakan Cinta ini, teman-2 yg memaksakan dengan midle gear bermaksud untuk sesegera mungkin menyelesaikan climbing yg penuh skill ini, berakhir dengan TTB.
Dengan midle gear kalau kita ngga siap phisik & trick memang bisa dipastikan roda belakang kita spin dan selebihnya muntah dan berkunang kunang ( apalagi yg dah lama mangkir.....puuuiiihhh )
ImageImageImageImage

Selanjutanya jalur masih berlanjut climbing single track dengan membelah ilalang setinggi masnusia dewasa dikiri kanan track.
Asyiikk, biasanya jalur beginian paling disuka para MTBer, dan terbukti biker yg tadi pusing-2 mulai tampak ceria dan agresif.

Ahh..akhirnya nyampe juga kami di vertical limitnya TANJAKAN CINTA.
Dikiri kanan kami terhampar Padang savana yg betul betul indah Bak " TANJAKAN CINTA " aslinya yg di Ranukumbolo.
Kita tetapkan vertical limit ini sbg.check point untuk mengingatkan teman-2 SOP downhill bahwa selanjutnya kita akan mencoba mengukur kadar adrenalin kita dengan menaklukan downhill yg cukup curam dan countour tanah yg miring vertical dan horisontal.
ImageImage
Secara umum, week end adventure 3 Oct 2009 seluruh biker pada enjoying dengan jalur yg bisa kami resultkan :

Nilai Climbing : 8.5
Nilai Downhill : 8
Skill Level : 8 ( masuk kategori expert )
Adrenalin : 9 ( lebih X-trem sedikit dari jalur ini, saya yakin mayoritas pasti biker PET akan TTB )
View : 9 ( padang savananya mengingatkan saya bukit Teletubis di kawasam Bromo)
ImageImage
Bersyukur kita yg di Bontang mempunyai keindahan alam yg begitu indah, lagi PET menambah 1 jalur yg akan menjadi jalur legendaris kemudian hari


Minggu, 20 November 2011

Nafas Tidak Akan Kembali


Tidak ada yang lebih berharga dari umur. Sedangkan umur manusia begitu pendek, tidak lebih dari beberapa puluh tahun. Lalu, nanti ia akan ditanya atas setiap detik waktu yang dilaluinya, dan apa yang dilakukan didalamnya. Umur manusia adalah masa tanam di dunia, sedang masa panennya adalah di akhirat. Karena itu, sungguh amat merugi bila manusia menyia-nyiakan waktunya dan membelanjakan modalnya untuk sesuatu yang tidak berguna. Siapa yang tidak mengetahui besarnya nilai waktu, sungguh akan datang kepadanya suatu masa tentang nilai dan mahalnya waktu serta nilai beramal di dalamnya. Tetapi hal itu setelah waktu itu sendiri berlalu. Yang pasti, semua manusia akan menyesal dalam dua kondisi, entah menyesal karena keingkarannya atau karena sedikit amalnya. Namun penyesalan itu sudah tidak berguna.
Pertama, saat sakaratul maut. Saat itu, setiap manusia menginginkan agar diberi sedikit waktu lagi dan diakhirkan ajalnya agar bisa memperbaiki hidupnya yang rusak atau berbuat kebaikan yang dulu ia acuhkan. Kedua, di akhirat. Yakni saat setiap amal manusia dibalas, dan ahli Neraka menginginkan bila dikembalikan lagi ke dunia dan memulai hidup baru dengan amal shalih. Tapi saat itu semua telah terlambat, masa beramal telah usai, yang tinggal hanya masa pembalasan.
Namun sayang, hal ini tidak dipedulikan kebanyakan umat Islam. Bahkan pada saat ini orang begitu masa bodoh dengan nilai waktu dan sering menyia-nyiakannya. Hari-hari berlalu tanpa diperhitungkan pertanggungjawabannya. Padahal tidak sedetik pun waktu berlalu kecuali kita akan ditanya dengan apa mempergunakan detik itu.